Jumat, 21 Desember 2018

Manajemen Operasional Produksi | Konsultan Bisnis dan Manajemen


KONSULTAN KLINIK 


TANGGUH, +62 813-9864-6177, MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUKSI

Konsultan Klinik Jakarta Timur, Konsultan Klinik Jakarta Selatan, Konsultan Klinik Jakarta Barat, Konsultan Klinik Jakarta Selatan, Konsultan Klinik Jakarta Pusat, Konsultan Klinik di Jakarta Timur, Konsultan Klinik Kramatjati, Konsultan Klinik di Kramatjati, Konsultan Klinik Ciracas, Konsultan Klinik di Ciracas, Konsultan Klinik Matraman, Konsultan Klinik di Matraman, Konsultan Klinik Pulo Gadung, Konsultan Klinik di Pulo Gadung.


MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUKSI

Manajemen produksi adalah salah satu dari bidang manajemen yang peduli dengan fungsi mulai operasi hingga pengendalian proses produksi dalam perancangan ulang untuk memaksimalkan profit bisnis pada barang atau jasa sebagai strategi manajemen perusahaan dalam menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (non value added).




Salah satu untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan adalah dengan memaksimalkan sistem produksi dan operasi. Manajemen produksi, juga disebut manajemen operasi bertujuan untuk memastikan bahwa semua bergerak lancar pada tingkat yng dipersyaratkan. Teknik pengelolaan saat penerapannya bukan hanya bermanfaat di pabrik tapi layanan perusahaan lainnya. Sebagai contoh dalam operasi manufaktur, ruang lingkup manajemen operasi mencakup tanggung jawab atas desain produk, perencanaan hingga pengontrolan; melibatkan kapasitas, kualitas, organisasi dan contoh-contoh pengawasan tenaga kerja.

Manajemen produksi dan operasi adalah tentang transformasi input produksi dan operasional menjadi output jika didistribusikan, memenuhi kebutuhan pelanggan. Banyak para ahli memberikan pendapatnya tentang manajemen produksi dan operasi. untuk lebih memahami tentang produksi maupun operasional, berikut pembahasannya.

Fungsi Manajemen Produksi

Dilihat dari pengertian manajemen produksi dan operasi itu sendiri, secara umum dapat dikatakan bahwa output ekonomi bukanlah fungsi input (matematis), karena setiap input yang diberikan dapat digunakan untuk menghasilkan serangkaian keluaran. Untuk memenuhi definisi matematis suatu fungsi, fungsi produksi biasanya diasumsikan ketika menentukan keluaran maksimum yg dapat diperoleh dari serangkaian masukan yng diberikan.

Adapun secara garis besar, ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi jika melihat dari pendapat Sofjan Assauri :


1. Proses pengolahan
Proses dalam pengolahan ini termasuk pengolahan dari awal sampai akhir. Proses pengolahan terdiri dari operasi yang dilakukan dari awal dan berlanjut sampai menjadi produk/ Jasa. Ini juga mencakup metode serta teknik ketika digunakan saat pengolahan berupa masukan/ input.

2. Jasa Penunjang
Sangat diperlukan penunjang dalam sebuah proses, dimana jasa penunjang tersebut merupakan sarana berupa pengorganisasian dalam menetapkan juga cara yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan sehingga pengolahan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Perencanaan
Perencanaan ini banyak keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.

4. Pengendalian atau pengawasan
Pangendalian dan pengawasan ini mengambil fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud juga tujuan ketika penggunaan maupun pengolahan masukan/ input sesuai dengan perencanaan.

Lingkup Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen operasional juga produksi dari penerapannya dengan melihat segmentasi pasar dalam hal produk, harga dan volume dipasok ke departemen produksi, berdasarkan perencanaan produksi. Adapun ruang lingkup dari manajemen produksi dan operasi, seperti :

1. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan bagian integral dari proses produksi dan juga merupakan masukan penting. Perencanaan tenaga manusia oleh departemen sumber daya manusia memainkan peran utama dalam merekrut, memilih, melatih, mengevaluasi dan memberdayakan angkatan kerja. Ini juga yang nantinya akan membedakan antara manajemen produksi dengan manajemen operasional, dimana perbedaan tersebut akan terlihat jelas dari strategi pembangunan sumberdaya.

2. Strategi Operasi
Keanekaragaman produk dan layanan yang tersedia di pasar harus dipertimbangkan sebelum menentukan strategi operasi. Untuk keputusan ini harus mencakup kepada keputusan jangka panjang dalam penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi maupun tata letak pabrik, dll. Kebijakan dan keputusan mengenai transformasi. Berbeda dengan keputusan desain, ini umumnya bersifat sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional.

Keputusan atau kebijakan mengenai perbaikan. Tentu saja disinilah peran penting penerapan lean manufacturing di perusahaan, dimana lean manufacturing adalah cara untuk menghilangkan pemborosan (waste). begitu juga dengan perancangan untuk mencapai kebutuhan spesifik konsumen tanpa menimbulkan kerugian.

Contoh Manajemen Produksi dan Operasi
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari manajemen produksi dan operasi di pabrik maupun layanan lainnya. Sebagai contoh penerapan dalam operasional produksi di perusahaan manufaktur juga pabrik, secara detail perencanaan dan pengendalian produksi mencakup bidang-bidang:

1. Material (Bahan baku)
Merencanakan pengadaan bahan baku, komponen dan suku cadang dalam jumlah dan spesifikasi dalam waktu yang tepat dan cepat, mulai dari sumber yang tepat dan pada harga yang tepat. Pembelian, penyimpanan, pengendalian persediaan, standarisasi, pengurangan varietas, analisis nilai dan inspeksi merupakan aktivitas kegiatan lainnya berhubungan dengan material.

2. Metode
Menentukan dan memilih metode pengolahan terbaik dari beberapa alternatif. Ini juga termasuk menentukan urutan operasi terbaik dalam rencana proses dan perencanaan peralatan, dll.

3. Mesin dan peralatan
Metode manufaktur terkait dengan fasilitas produksi yang tersedia dalam sistem produksi. Ini harus melibatkan fasilitas seperti perencanaan, perencanaan kapasitas, alokasi dan pemanfaatan pabrik dan peralatan, mesin, dll. Bukan hanya itu, akan tetapi juga melibatkan kebijakan penggantian peralatan, kebijakan pemeliharaan dan jadwal perawatan, pembuatan alat dan pemeliharaan alat dll.

4. Tenaga kerja
Merencanakan tenaga kerja mulai dari anggota tim, supervisor dan manajerial yang memiliki keahlian dan keahlian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

5. Aliran Produksi
Menentukan arus kerja, penanganan material di pabrik dan urutan operasi atau langkah pengolahan. Dalam contoh kasus VSM, ketika akan melakukan langkah-langkah membuat value stream mapping (VSM) dengan mempertimbangkan tata letak area produksi, lokasi penyimpanan untuk bahan baku, komponen hingga barang setengah jadi juga sistem penanganan material. Contoh kasus dalam VSM bertujuan untuk menentukan aliran yang dapat menghilangkan pemborosan ini menjadi bagian dari ruang lingkup penting.

Lokasi dan layout pabrik menentukan bagaimana startegi operasional produksi berjalan, karena baik itu lokasi maupun layout yang tidak tepat maka akan menimbulkan pemborosan dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan. Perbaikan layout bisa dimulai dengan langkah-langkah membuat VSM yang kemudian dibuat perubahan berdasarkan pengidentifikaisan layout yg tidak tepat.

Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Berobat ke Dokter Gigi Mahal | Konsultan Bisnis dan Manajemen

KONSULTAN KLINIK TERAKURAT, +62 813-9864-6177, Alasan Berobat ke Dokter Gigi Mahal Konsultan Bisnis, Konsultan Bisnis dan Manajeme...