KONSULTAN KLINIK
UNGGUL, +62 813-9864-6177, MENGANALISIS PELUANG USAHA
Konsultan Kinik Jakarta Barat, Konsultan Klinik di Jakarta Barat, Konsultan Klinik Cengkareng, Konsultan Klinik di Cengkareng, Konsultan Klinik Palmerah, Konsultan Klinik di Palmerah, Konsultan Klinik Kalideres, Konsultan Klinik di Kalideres, Konsultan Klinik Kembangan, Konsultan Klinik Kembangan.
Menganalisis Peluang Usaha -
Peluang usaha adalah kesempatan/waktu yang tepat yang seharusnya
diambil/dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan. Untuk
menangkap peluang usaha perlu kerja keras dan pengorbanan. Tanpa kerja keras
dan keberanian mengambil resiko maka peluang itu hanya akan sebagai peluang
yang terus menerus melayang tanpa menghasilkan apa pun.
Kunci keberhasilan menangkap peluang usaha akan
diidentifikasikan oleh pengalaman dan pendekatan terhadap faktor manusia,
sedang kunci keberhasilan lainnya ditentukan oleh teknologi, komunikasi dan
informasi.
Peluang usaha
Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang
ada bisa di cari, asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya
kepada kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (
opportunity ) untuk maju. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau
bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di
antaranya :
a. Harus percaya dan yakin
bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan,
b. Harus menerima gagasan-gagasan
baru di dalam dunia usaha atau bisnis,
c. Harus bertanya kepada diri
sendiri,
d. Harus mendengarkan
saran-saran orang lain,
e. Harus mempunyai etos kerja
yang tinggi,
f. Pandai berkomunikasi.
Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup
menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang
usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras
dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada
hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
Resep Dr. D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan
peluang bisnis adalah sebagai berikut :
a. Percaya dan yakin bahwa
usaha bisa di laksanakan.
b. Janganlah hadiri lingkungan
yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
c. Setiap hari bertanyalah pada
diri sendiri, “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik ? “.
d. Bertanya dan dengarkanlah.
e. Peluas pikiran anda
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap
mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang
wirausahawan :
a. Work hard ( kerja keras ),
b. Work smart ( kerja cerdas ),
c. Enthusiasm ( kegairahan ),
d. Service ( pelayanan ),
Bagi wirausaha pengenalan diri merupakan modal awal
untuk mendapat mengenali lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan
mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang usaha tersebut dalam batas risiko
yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah.
Risiko usaha
Setiap usaha yang di lakukan pasti mempunyai tujuan
untuk memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itu di harapkan dapat di gunakan
untuk mensejahterahkan diri sendiri maupun orang lain yang terlibat, banyak
risiko yang harus di hadapi.
Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain
sebagai berikut :
1. Perubahan permintaan,
2. Perubahan konjungtur,
3. Persaingan ,
4. Akibat lain yang merupakan
risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, dan sebagainya.
Perubahan permintaan perubahan konjungtur, persaingan,
dan akibat lain yang merupakan risiko usaha dapat diantisipasi dengan melakukan
persiapan yang matang dan perhitungan yang cemat dalam melakukan kegiatan
usaha.
1. Analisis peluang usaha
berdasar jenis produk/jasa
a. Minat seseorang, misalnya
berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
b. Modal, apakah sudah tersedia
modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
c. Relasi, apakah ada keluarga
atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus
mempertimbangkan hal berikut :
a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. Banyak sedikitnya
poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
c. Kecocokan antara kebutuhan
masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
d. Banyak sedikitnya pesaing.
e. Adanya kemampuan untuk
bertahan dan memenangkan persaingan.
Contoh peluang usaha dibidang biasa yang sangat
dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut :
1. Jasa servis
2. Jasa hiburan
contoh: bioskop, diskotik, kafe, layar tancap, dan
sebagainya.
3. Jasa transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak
sekolah, rental mobil, dan sebagainya.
4. Jasa perantara
Contoh: membantu masyarakat yang akan menjual atau
membeli barang, seperti tanah, rumah, sawah, kendaraan bermotor dan mobil.
5. Jasa kesehatan
Contoh: memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan
kecantikan, seperti fitness, SPA, pijat refleksi, dan pengobatan alternatif.
6. Jasa yang lain
Contoh: jasa penitipan anak, katering, tenanga
kebersihan, penulisan atau pengetikan karya tulis, dan sebagainya.
Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat yang penuh
kesibukan sekarang ini dapat di kelompokkan menjadi seperti berikut.
1) Produk yang mampu
mempermudah pekerjaan dirumah.
Contoh: alat pemasak nasi sekaligus penyiman dan
pemanas nasi beserta sayur.
2) Produk yang mampu
mempermudah pekerjaan diluar rumah.
Contoh: tas multifungsi, yang bisa di pakai buat
kerja, tetapi juga buat membawa pakaian atau buat perjalanan, yang bisa dilipat
atau dimodifikasi dan lain sebagainya.
3) Produk lainnya yang
dibutukan tanpa mengenal tempat.
Contoh: air dalam kemasan, mie instan, tas, dan
sebagainya.
2. Analisis Peluang Usaha
Berdasar Minat dan daya beli Konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat
terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini
bisa dilakukan dengan cara:
- Mengadakan pengamatan
langsung ke pasar;
- Melakukan wawancara;
- Memberikan angket untuk diisi
oleh calon konsumen.
Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen
yang akan menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan
usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut:
- Minat besar, daya beli kuat,
kelangsungan usaha terjamin.
- Minat besar, daya beli
rendah, kelangsungan usaha terhambat.
- Minat rendah, daya beli
rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
kesimpulan bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu
menarik minat konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka kita harus:
- Memilih dan membuat produk
yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing;
- Membuat desain yang baru dan
harga terjangkau;
- Membuat produk lebih cepat
dan lebih murah;
- Memilih dan menentukan
wilayah pemasaran yang menguntungkan;
B. Faktor-faktor Keberhasilan
dan Kegagalan Usaha
1. Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal.
a. Percaya dan yakin bahwa
usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
b. Menerima gagasan-gagasan
baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
c. Intropeksi diri.
d. Mendengar saran-saran orang
lain.
e. Bersemangat dan bergaul.
keberhasilan usaha atau bisnis seorang wirausahawan di
dalam mengelola usahanya dapat didefinisikan terletak pada hal-hal berikut :
a. Sikap dan kemauan serta
tindakan-tindakannya yang nyata.
b. Keberanian untuk
berinisiatif.
c. Kecakapan atau keahlian.
d. Pengalaman dan pendidikan.
modal utama untuk meraih keberhasilan di antaranya
sebagai berikut.
1) Pola berfikir yang mengarah
pada sikap dan kemampuan untuk sukses.
2) Kepribadian yang kuat untuk
sukses.
3) Kecakapan dalam mengelola
usaha.
4) Menerapkan manajemen usaha
yang baik.
5) Berani memikul segala resiko
dalam usaha atu bisnis.
2. Kegagalan usaha
No Karesteristik
Kegagalan Ciri Kegagalan Wirausahawan
1 Dedikasi Meremehkan
waktu dan dedikasi dalam memulai usaha.
2 Pengendalian usaha atau
bisnis Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha atau
bisnis.
3 Pengamatan
manajemen Pemahaman umum terhadapp disiplin manajemen
rata-rata kurang.
4 Pengelolaan
piutang Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan
kurangnya perhatian akan piutang.
5 Memperluas usaha
berlebihan Memulai perluasan usaha yang belum siap.
6 Perencanaan
keuangan Meremehkan kebutuhan usaha.
7 Lokasi
usaha Lokasi usaha yang buruk
8 Pembelanjaan
besar Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi.
Berdasarkan analisis faktor, Guiford menemukan, bahwa
ada lima sifat yang menjadi kemampuan berpikir kreatif.
a. Fluency (kelancaran)
Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Flexibility (keluwesan)
Kemampuan untuk mengemukkan bermacam-macam pemecahan
atau pendekatan terhadap masalah.
c. Originality (keaslian)
Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara
yang asli, tidak klise.
d. Elaboration (penguraian)
Kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
e. Redefinition (perumusan
kembali)
Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan
perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.
3. Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Menurut Rowlinson, berpikir kreatif melewati tahapan
sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang
akan dipecahkan (pengumpulan informasi atau data).
b. Tahap usaha
Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir
divergen (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk
memisahkan produksi ide evaluasi ide dengan menunda lebih dahulu adanya
penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
c. Tahap inkubasi
Tahap dimna individu seakan-akan meninggalkan
(melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya di alam bawah sadar
(mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
d. Tahap pengertian
Tahap diperolehnya insight atau yang bisa disebut aha
erlibnis. Ciri khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi)
yang mendadak menyadarkan orang yang akan ditemukannya jawaban.
e. Tahap evaluasi
Pada tahap ini, ide-ide yang dihasilkan diperiksa
dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak
sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan.
Kreativitas dan inteligensi mempunyai perbedaan. Orang
yang kreatif belum tentu inteligensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti
membuat empat variasi hubungan kreativitas dengan inteligensi, yaitu:
a. Kreativitas rendah, inteligensi
rendah;
b. Kreativitas tinggi,
inteligensi tinggi;
c. Kreativitas rendah,
inteligensi tinggi;
d. Kreativitas tinggi,
inteligensi rendah.
Orang yang kreatif tidak takut dengan semakin
sempitnya lapangan kerja,
karena orang kreatif dapat menciptakan lapangan kerja
untuk dirinya
sendiri maupun orang lain.
4. Pengertian dari arti Inovasi
Inovasi, yaitu penemuan atau terobosan ayang
menghasilkan produk baru yag belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan
sebuah produk yang sudah ada dengan cara yang baru. Sebuah inovasi lahir dari
cara berpikir yang inovatif. Cara berpikir inovatif merupakan suatu kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
5. Prinsip-pronsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
1) Keharusan menganalisis
peliang.
2) Keharusan memperluas wawasan
3) Keharusan untuk bertindak
efektif
4) Keharusan untuk tidak
berpikir muluk.
b. Prinsip larangan
1) Larangan untuk berlagak
pintar.
2) Larangan untuk rakus.
3) Larangan untuk berpikir
terlalu jauh ke depan.
c. Mengembakan cara berpikir
inivatif
1) Biasakan memiliki mimpi.
2) Perkayalah sumber ide.
3) Biasakan diri menerima
perbedaan dan perubahan.
4) Tumbyhkan sikap empati.
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar